Nikotin Meningkatkan Ingatan Spasial, Pembelajaran dan
Pemrosesan Informasi
foto nikotin
Shakespeare menulis bahwa “ada jiwa kebaikan di dalam
segala sesuatu yang jahat, kalau saja manusia mau menyaringnya”. Kearifan yang
tajam itu tampaknya sangat relevan dengan kajian-kajian belakangan ini yang
membuktikan bahwa senyawa psikoaktif dalam tembakau, nikotin, punya manfaat
potensial yang sangat luas bagi pembelajaran dan ingatan, dan bahkan bisa
membantu mencegah penyakit Alzheimer dan parkinson. Ini telah mendorong
dilakukannya berbagai upaya untuk menyatukan senyawa-senyawa seperti nikotin yang
mengandung temuan manfaat nikotin bagi otak tanpa disertai efek samping yang
tidak diinginkan.
Merokok, tidak perduli apapun yang dikatakan perusahaan
tembakau untuk membuat anda percaya, benar-benar merusak dan menyebabkan
berjuta-juta kematian setiap tahun melalui penyakit kanker, stroke, dan
penyakit-penyakit lain. Pada saat yang sama, telah lama diketahui tembakau
paling tidak mempunyai dua dampak positif pada pikiran: pertama, tembakau
menimbulkan perasaan tenang dankedua, tampaknya dapat meningkatkan
ingatan dan kewaspadaan. Dampak-dampak ini dan basis neurologis mereka kini
telah dikonfirmasikan dalam serangkaian eksperimen pada hewan dan manusia.
Nikotin mempengaruhi otak dengan mengikat resptor-reseptor
yang merasang pengeluaran banyak neurotransmiter, termasuk dopamin dan
acetilkolin, dan dengan demikian memudahkan penyebaran sinyal-sinyal diantara
sel-sel otak. Bukti terbaru menunjukan bahwa lokus dengan kepadatan sangat
tinggi untuk reseptor-reseptor nikotin adalah hipokampus, yaitu bagian otak
yang memainkan peranan paling penting dalam pembelajaran dan ingatan.
Dalam tes kepada manusia, nikotin meningkatkan pemrosesan
informasi dengan cepat. Dan juga meningkatkan ingatan jangka pendek, ingatan
spasial, dan waktu reaksi pada pasien alzheimer. Reseptor-reseptor nikotin
kortikal yang terlibat dalam tugas-tugas kognitif inilah tepatnya yang turun
konsentrasinya pada pasien alzheimer, dan pemblokiran neuron akibat obat yang
menghasilkan atau merespons acetilkolin telah terbukti menyerupai dampak
penyakit itu pada subjek-subjek tes muda yang sehat. Bahkan ada indikasi bahwa
nikotin mungkin tidak hanya meningkatkan transmisi diantara sel-sel saraf yang
terlibat dalam pembentukan ingatan, tetapi juga menangkal pembentukan plak-plak
beracun yang bertanggung jawab atas perkembangan penyakit alzheimer.
Mengapa perokok 50% lebih kecil kemungkinannya terkena
penyakit parkinson ?. dengan merangsang pengeluaran dopamin, nikotin tampaknya
berpotensi menurunkan resiko berkembangnya penyakit parkinson, dan menurunkan
tingkat keparahan penyakit tersebut pada orang yang mengidapnya. Parkinson
adalah penyakit degenaratif otak yang membunuh sel-sel otak yang memproduksi
dopamin. Ini mengakibatkan bukan hanya sikap dingin dan tak berperasaan,
melainkan juga hilangnya kendali tubuh-gemetaran dan, akhirnya, tidak mampu
bergerak sama sekali.
Banyak kemajuan dalam bidang penelitian neurotransmiter
yang terus berkembang merupakan hasil dari meningkatnya spesifikasi obat-obatan
yang berkaitan dengan neurotransmiter atau reseptor yang diikatnya.
Obat-obatan yang berdampak luas dan tidak jelas disebut obat “kotor”, sedangkan
versi yang lebih spesisfik dianggap relatif “bersih”. Kini, setelah potensi
manfaat nikotin telah terbukti, banyak biaya penelitian yang diperuntukan bagi
penyatuan senyawa-senyawa seperti nikotin yang mempengaruhi hanya
resptor-reseptor yang dipengaruhi oleh penyakit tertentu. Antara lain, ini
berarti menyelaraskan struktur kimia senyawa mirip-nikotin itu sehingga
berinteraksi hanya dengan sel-sel otak yang relevan, dan bukan mempengaruhi
sistem saraf pusat dengan cara yang tidak diinginkan.
Artikel ini untuk menambah wawasan kita terhadap nikotin
terkait bagi penderita penyakit Alzheimer dan parkinson
.
Apakah gugus fungsi yang berperan pada Nikotin dalam Meningkatkan Ingatan Spasial, Pembelajaran dan Pemrosesan Informasi serta mengobati sakit parkinson sama hal-nya dengan pengaruh gugus fungsi yang menyebabkan adiktif pada nikotin? Jika sama Bagaimana dengan keduanya yang jelas saling berlawanan yang satu merugikan (adiktif) dan yang satu lagi bermanfaat (penyembuh penyakit)? Jelaskan!
BalasHapusmenurut saya, efek nikotin dalam hal meningkatkan ingatan, pemrosesan informasi serta mengobati penyakit parkinson merupakan pengaruh dari efek nikotin sebagai stimulan. nikotin itu sendiri menstimulasi kerja otak lebih keras sehingga dapat mengingat dan memproses informasi labih baik. sedangkan penyakit parkinson disebabkan kemunduran sistem saraf pusat otak, dalam hal ini nikotin dapat memacu kerja otak sehingga dapat mengobati penyakit ini. namun, efek stimulan dan pereda stres ini lah menimbulkan kecanduan. Nikotin akan masuk ke dalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke seluruh system tubuh.
BalasHapus